Database menjadi hal yang cukup penting dalam pengelolaan project Anda. Akan tetapi, memilih database terbaik sering kali jadi pekerjaan yang tak mudah.
Anda mungkin langsung terpikir untuk menggunakan database populer saja. Namun, Anda perlu memastikan dulu apakah database itu sesuai dengan jenis data yang Anda gunakan. Selain itu, fitur-fiturnya juga harus memenuhi kebutuhan project Anda, kan?
Nah, di artikel ini, kami akan memberikan rekomendasi database project terbaik yang bisa Anda coba. Apa saja? Yuk, langsung simak pembahasannya.
Apa itu Database?
Database adalah kumpulan data terstruktur dan tidak terstruktur yang disimpan secara sistematis dalam suatu komputer. Misalnya, data berupa tabel, baris, objek, query dan kode pemrograman.
Adanya database yang baik merupakan salah satu syarat agar project Anda berjalan lancar. Misalnya, project pengembangan website, aplikasi dan lainnya.
Selain itu, Anda perlu mengelola database project dengan efektif dan efisien. Salah satu caranya dengan menggunakan aplikasi database atau sistem manajemen database (DBMS).
DBMS dapat membantu Anda untuk menginput dan mengupdate database project atau melakukan pemanggilan query secara lebih cepat.
Ada banyak contoh aplikasi database project populer yang bisa Anda gunakan. Namun, aplikasi database seperti apa yang Anda butuhkan untuk project Anda?
Rekomendasi Database Project Terbaik
Inilah rekomendasi database project terbaik yang bisa Anda coba:
1. Oracle
Oracle merupakan aplikasi database relasional yang populer. Salah satu alasannya, database ini memiliki performa tinggi. Oracle mampu menjaga kecepatan pemrosesan data meskipun ada peningkatan workload.
Selain itu, Oracle bersifat multi user sehingga bisa diakses bersama dengan user lain. Menariknya, ketika input data meningkat, umumnya kapasitas penyimpanan data akan menipis dan kecepatan pemrosesan data akan menurun.
Namun itu tidak terjadi karena Oracle memiliki fitur Real Application Clustering. Fitur ini akan secara otomatis menambah kapasitas penyimpanan data dan kecepatan pemrosesan data sesuai dengan kebutuhan Anda.
Soal keamanan data, Anda tak perlu khawatir. Oracle memiliki fitur User Manager untuk menentukan hak akses user berdasar data tertentu. Selain itu, Oracle juga dilengkapi dengan enkripsi password untuk menjaga agar hanya user yang memiliki password yang bisa mengaksesnya.
Dengan fitur-fitur itu, tak heran kalau Oracle menjadi salah satu database populer untuk project pengembangan database perusahaan besar, seperti Mcafee dan Cisco.
Pun demikian, Anda juga bisa lho menggunakan Oracle untuk project yang Anda kerjakan sendiri.
Harga:
Standard – 350 USD
Enterprise – 950 USD
Personal – 460 USD
2. MySQL
MySQL merupakan database relasional yang dikembangkan oleh Oracle. Bedanya, database ini memiliki versi yang bisa digunakan secara gratis karena bersifat open source.
Sebenarnya, MySQL tidak membutuhkan spesifikasi perangkat yang cukup tinggi. Cukup dengan RAM 1 GB, Anda sudah bisa menggunakannya untuk database Anda.
Nah, kalau Anda ingin menggunakannya dengan banyak user, tentu kapasitas penyimpanan data perlu diperhitungkan agar bisa menangani input data yang semakin besar. Untungnya, skalabilitas MySQL cukup baik di mana Anda bisa menambah kapasitas penyimpanan hingga ukuran 1 TB.
Anda juga tak perlu cemas jika project Anda menggunakan berbagai macam bahasa pemrograman. Sebab, MySQL mendukung bahasa pemrograman C, C++, Java, Perl, PHP, Python, dan Tcl, Haskel dan Eiffel.
Kecepatan MySQL juga tak perlu Anda ragukan. Terutama, dengan adanya fitur query cache yang akan menyimpan semua query pada cache. Tujuannya, saat Anda memanggil query yang sama, server tidak perlu memproses ulang query Anda ke database.
Kecepatan aplikasi database ini juga diimbangi dengan sistem keamanannya yang berlapis. Pertama, Anda bisa menggunakan enkripsi password untuk user. Kedua, Anda bisa mengatur akses user berdasar jenis database, asal host, tabel dan juga kolom.
3. Microsoft SQL Server
Project Anda membutuhkan database dengan performa stabil saat memproses data berukuran besar? Microsoft SQL Server mungkin bisa jadi solusinya.
Dengan fitur memory optimized tempDB metadata, Anda tak perlu khawatir kecepatan pengelolaan database berkurang karena adanya workload tinggi. Fitur ini akan memindahkan tabel data yang sering Anda gunakan ke dalam tabel optimasi memori. Jadi, loading proses data dapat diminimalisir.
Anda berencana menambah kapasitas data project beberapa waktu ke depan? Jangan khawatir, database ini memiliki skalabilitas yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan kapasitas penyimpanan, bahkan bisa hingga ratusan terabyte. Syaratnya, dengan migrasi ke cloud Microsoft Azure.
Microsoft SQL Server merupakan salah satu database terbaik untuk project yang banyak mengelola data sensitif. Database ini memiliki fitur Data Discovery Classification yang dapat mengelompokkan data publik, privat dan umum. Dengan begitu, Anda bisa merancang sistem keamanan berdasar tingkat sensitivitas data.
Bisa dikatakan MySQL cocok untuk project database perusahaan besar yang berkepentingan melindungi data konsumennya.
Oh ya, database ini juga telah mendukung bahasa pemrograman seperti Java, PHP, C++, Python, Ruby, Visual Basic, Delphi, Go dan R.
Harga:
Standard – 1.418 USD per tahun
Enterprise – 5.434 USD per tahun
4. PostgreSQL
PostgreSQL merupakan database non relasional yang reputasinya cukup baik. Sebab meskipun bersifat open source, database ini memiliki banyak keunggulan fitur.
Pertama, database ini memiliki kecepatan yang baik ketika digunakan dalam kondisi workload tinggi. Hal ini berkat dukungan fitur Table Partitioning yang memecah tabel data berukuran besar menjadi beberapa baris. Selanjutnya, data akan dibaca dengan scanning sehingga pemrosesan data lebih cepat.
Kedua, database ini juga memiliki fitur Multi Version Concurrency Control (MVCC) untuk menjaga konsistensi data. Jadi, ketika Anda sedang mengembangkan data, user lain akan tetap melihat data sebelumnya. User lain akan melihat data baru setelah update data selesai.
POstgreSQL adalah database yang cukup populer bagi para developer yang memiliki project dengan banyak pengembangan data. Misalnya, project pengembangan website atau aplikasi yang dikerjakan oleh banyak developer sekaligus.
Dari sisi keamanan, PostgreSQL memiliki fitur role management yang memastikan tiap user hanya memiliki akses ke database yang menjadi tugasnya.
Selain itu, database ini dilengkapi fitur user management database yang berlapis. Pertama, Anda hanya bisa mengizinkan akses local host via local unix socket. Akses ilegal akan diblokir menggunakan username.
Kedua, Jika ingin memberi akses pada user dengan non local host, Anda bisa menggunakan opsi -i. Jika Anda menemukan akses ilegal, pemblokiran dilakukan dengan IP Address.
Semua kelebihan di atas masih ditambah dengan kemudahan untuk menggunakannya secara gratis karena bersifat open source. Plus, adanya dukungan ke bahasa pemrograman yang familiar seperti Python, Java, C#, C/C+, Ruby, JavaScript (Node.js), Perl, Go, dan Tcl.
No comments:
Post a Comment