Wednesday, 22 September 2021

Apa Itu Debugging dan Bagaimana Cara Kerjanya?

 

Bagi Anda yang ingin terjun ke dunia programming atau developing, mau tidak mau harus akrab dengan debugging. Debugging adalah proses menghapus bug di dalam code.

Oh, spoiler ya, bug pada coding itu sangat menyebalkan. Jika ada satu saja bug di dalam code, keseluruhan program bisa saja error, bahkan dapat membahayakan keamanan program yang sudah susah payah dibuat.

Tapi tenang, menumpas bug tidak sesulit yang dibayangkan, kok. Di artikel ini akan dibahas seputar apa itu debugging, cara kerjanya, hingga belajar bagaimana cara menangani debugging dengan 9 tips jitu.

Tanpa berlama-lama, buka kodemu dan mari debugging bersamaku~

Apa Itu Debugging?

Debugging adalah proses mengidentifikasi dan menghapus bug atau error di dalam kode.

Bug inilah menyebabkan sebuah aplikasi atau software tidak berjalan dengan semestinya. Misalnya, gagal login, error saat input data, disfungsi fitur, blue screen, dll.

Karena sistem pengkodean suatu program biasanya rumit dan kompleks, maka satu saja kesalahan kode dapat berpengaruh pada keseluruhan program.

Tidak heran juga kalau debugging bisa memakan waktu lebih lama dibandingkan saat menulis program itu sendiri.

Itu kenapa proses debug sangat penting dilakukan. Baik sebelum perilisan aplikasi maupun sesudahnya. 

Tidak mau kan, program sudah berjalan apalagi digunakan oleh klien, tapi tiba-tiba ada error tak terduga? Atau bahkan disalahgunakan penyusup seperti malware dan kawan-kawannya? Hiy, seram sekali ya!

Mengapa Debugging Perlu Dilakukan?

Melakukan debug merupakan salah satu hal wajib saat membangun sebuah aplikasi/software berbasis kode.

Selain tujuan utama yaitu untuk menyelesaikan bug, proses ini memiliki beberapa manfaat lainnya, seperti:

  • Error dapat terdeteksi lebih awal;
  • Proses perbaikan dapat dilakukan sedini mungkin;
  • Menghindari kesalahan desain program lebih lanjut;
  • Dapat memberikan informasi struktur data;
  • Membantu developer mengurangi informasi yang tidak berguna;
  • Mengurangi resiko hacker yang menyusup melalui celah bug atau error;
  • Developer dapat menghindari proses testing yang rumit sehingga  menghemat waktu dan energi saat coding.

Cara Kerja Debugging

Biasanya, debugging akan dilakukan oleh para debugger. Namun, keahlian ini juga merupakan poin penting yang harus programmer ataupun full stack developer miliki.

langkah-langkah debugging

Itu karena cara kerja debugging yang sangat dekat dengan pekerjaan coding. Secara berurutan, cara kerja debugging dapat dijabarkan dalam enam langkah, yaitu:

1. Mereproduksi Bug

Hal pertama yang harus Anda lakukan adalah mereproduksi bug. Caranya, mendokumentasikan semua issue bug yang ada dengan benar. 

Ada beberapa tujuan mengapa tahap ini sangat penting, yaitu:

  • Menentukan skala prioritas penyelesaian bug;
  • Bug dapat diselesaikan dengan tim yang tepat;
  • Memetakan mana bug yang belum diselesaikan, siap di uji coba, dan lulus quality control;
  • Uji coba di berbagai perangkat dan browser untuk melihat apakah ada bug lainnya.

Ketika Anda sudah mereproduksi bug artinya Anda sudah mengantongi bug apa saja yang harus dituntaskan. Nah, Anda dapat menunjuk tim-tim terkait untuk melakukan tahap berikutnya.

2. Mengidentifikasi Error

Selanjutnya, lakukan identifikasi error, yaitu dengan mengumpulkan laporan error atau kesalahan pada program. Contohnya ketika perintah software gagal dieksekusi, maka kemungkinan ada syntax bug pada skrip.

Daftar error ini biasanya didapatkan saat melakukan uji coba program, baik pengujian internal hingga uji coba oleh klien.

Pada tahap ini, pastikan benar-benar mengidentifikasi program secara menyeluruh. Sehingga proses debugging lebih efisien dan nantinya tidak ada lagi bug yang masih tersisa.

3. Menemukan Lokasi Bug

Setelah mengidentifikasi, saatnya menemukan di mana letak error di code tersebut berada. Misalnya, di code navigasi, tombol perintah, dll.

Itu mengapa identifikasi bug pada saat uji coba penting dilaksanakan. Karena lokasi bug bisa jadi akan terdeteksi pada saat itu juga.

Tips Debugging untuk Pemula 

Di samping keenam cara tersebut yang wajib dilakukan, ada beberapa tips debugging yang akan harus Anda tahu. 

Tips berikut dapat memudahkan proses debug yang sangat rumit dan melelahkan. Baik di CMS WordPress maupun coding seperti HTML, PHP, dll.

Apa saja tipsnya? Simak selengkapnya ya.

1. Mengaktifkan WP_DEBUG

WP_DEBUG adalah fitur mode debugging pada WordPress. Sistemnya bekerja dengan cara “memaksa” WordPress untuk menampilkan pesan error dan memberikan peringatan atas bug yang dialami.

Anda dapat menemukannya di file wp-config.php. Ubah nilainya yang semula ‘false’ menjadi ‘true’. Anda dapat menemukannya pada menu File Manager di cPanel.

Caranya, masuk ke Member Area Niagahoster, lalu klik Kelola Hosting.

cara mengaktifkan WP_DEBUG dari member area Niagahoster

Setelah berada di tab cPanel, silakan pilih menu File Manager.

Fitur file manager di cpanel untuk mengakses file WP

Anda hanya perlu mencari keberadaan file wp-config.php. Silakan cek public_html, kemungkinan file tersebut ada di sana.

Menemukan file wp-config di public_html

Buka file dan cari define( ‘WP_DEBUG’, false ). Silakan ubah value ‘false’ menjadi ‘true’ dan simpan file.

Mengubah value WP-DEBUG saat debugging

PENTING!

Setelah Anda menemukan bug dan memperbaikinya, segera ubah value ‘true’ kembali menjadi ‘false’. 

Hal ini karena keamanan WordPress didesain untuk “menyembunyikan” bug atau error website. Jika WP_DEBUG sedang aktif, maka semua detail error dapat terbaca dan menjadi peluang bagi hacker untuk masuk ke sistem WordPress.

2. Mengaktifkan WPDB Error Reporting

Lakukan tips ini jika Anda mengidentifikasi adanya error pada database website. 

Teknik ini dapat Anda gunakan untuk menampilkan error SQL di query WordPress. Cara debugging dengan tips ini adalah mengubah value pada variabel $show_errors.

Untuk mengaktifkan WPDB Error Reporting, silakan masuk ke menu File Manager (seperti tutorial di WP_DEBUG).

Lalu, buka file public_html/wp-includes/wp-db.php.

Menemukan file wp-db di file manager public_html

Cari class wpdb dan ubah value $show_errors = false menjadi true.

mengubah value $show_errors untuk memulai debugging

Setelah itu, WordPress akan menunjukkan semua kueri yang dibuat di website Anda dan mulai melakukan analisis error.

PENTING! 

Jangan melakukan debugging pada website yang sedang aktif, pengunjung akan mendapat pesan error. Sebaiknya gunakan website dummy atau website tempat Anda menguji semua kode sebelum merilisnya.

3. Cek Error Log

Jika Anda menemui Internal Server Error saat website sedang dijelajahi, kemungkinan adanya HTTP Error 500. Yang harus Anda lakukan adalah debugging, tentunya.

Meski tidak ada informasi error yang mendetail, Anda dapat mengecek error log website untuk menanganinya.

Ketika terdapat error pada website, biasanya pihak hosting akan secara otomatis menambahkan file error_log di dalam folder public_html. Anda dapat mengecek bug atau error yang terjadi di sana.

Namun, untuk penanganan lebih lanjut, selengkapnya dapat Anda temukan di → Cara Mengatasi HTTP Error 500 pada WordPress.

No comments:

Post a Comment

wisata pulau jawa terbaik

wisata pulau jawa terbaik Indonesia memanglah populer dengan kekayaan rekreasi serta pesona alamnya yang sungguh molek. lebih lagi hal rekr...