Kemajuan teknologi membuat profesi programmer kian diincar banyak perusahaan IT. Faktanya, 13,5% perusahaan di seluruh dunia sedang memburu programmer handal pada 2021.
Nah, bagi Anda yang masih pemula tapi tertarik menjemput peluang karir sebagai programmer, Anda perlu mengetahui dan mempelajari coding terlebih dahulu.
Lalu, apa itu coding dan bagaimana cara mempelajarinya? Di artikel ini kami akan menjelaskan tentang apa yang dimaksud dengan coding dan bagaimana memulai belajar coding untuk pemula.
Apa itu Coding?
Coding adalah kegiatan menulis barisan kode dari suatu bahasa pemrograman. Tujuannya untuk berkomunikasi dengan komputer agar komputer bisa mengeksekusi perintah Anda.
Nah, mari selami lebih dalam cara kerja coding untuk berkomunikasi dengan komputer.
Berbeda dengan cara berkomunikasi kita, komputer tidak menggunakan kata atau istilah bahasa. Komputer hanya memahami data berupa on dan off. Di mana pergantian on dan off ini diatur oleh sebuah transistor.
Data on dan off dilambangkan dengan binary code berupa digit 1 dan 0. Biasanya, binary code ini dikelompokkan dengan nama bytes. Apa itu bytes?
Bytes adalah kelompok angka berisi 8 digit yang mewakili 8 transistor. Contohnya 11101011, 11001101 atau kombinasi lainnya.
Pada proses komputasi modern ada ribuan, jutaan, hingga miliaran byte yang diolah secara bersamaan. Tugas ini tidak mungkin dikerjakan secara manual oleh manusia. Sebab itu bisa memakan waktu lama dan rentan eror.
Nah, itu lah mengapa kita membutuhkan bahasa pemrograman.
Bahasa pemrograman adalah perintah yang digunakan untuk menyederhanakan pengolahan byte tadi. Caranya dengan menggunakan kumpulan sintaks.
Saat Anda menulis barisan kode menggunakan sintaks, sintaks itu akan melalui proses penerjemahan atau kompilasi. Tujuannya agar barisan sintaks Anda lebih mudah dipahami komputer.
Nah, proses kompilasi dari bahasa pemrograman ini berbeda-beda lho. Jadi, ada beragam bahasa pemrograman berdasar proses kompilasinya. Apa saja?
- Compiled language
Bahasa pemrograman yang perlu diterjemahkan terlebih dahulu oleh program bernama compiler. Tujuannya agar bahasa itu lebih mudah dipahami komputer. Contohnya C, C++, dan Go.
- Interpreted language
Bahasa pemrograman yang bisa langsung dieksekusi tanpa memerlukan penerjemahan dari compiler. Contohnya JavaScript dan Phyton.
- Just In Time (JIT) language
Bahasa pemrograman yang diterjemahkan compiler saat program berjalan. Contohnya JavaScript, C+, dan Java.
Sintaks bahasa pemrograman tidak boleh ditulis dengan asal lho. Ada aturan sintaks dari bahasa pemrograman tertentu yang perlu Anda patuhi.
Kalau melenceng sedikit bagaimana, ya?
Jika penulisan barisan kode tidak sesuai sintaks bahasa pemrograman yang Anda pilih, komputer tidak akan bisa mengeksekusi perintah Anda.
Manfaat Belajar Coding untuk Pemula
Setelah memahami apa yang dimaksud dengan coding, mungkin Anda penasaran dengan manfaat belajar coding untuk pemula. Berikut ini adalah manfaat dari belajar coding untuk pemula:
1. Prospek Karir yang Cerah Sebagai Programmer
Perkembangan teknologi membuat banyak perusahaan makin membutuhkan programmer. Misalnya untuk membuat aplikasi-aplikasi yang memudahkan kehidupan manusia. Contohnya seperti GoJek dan OVO.
Aplikasi-aplikasi itu membutuhkan keahlian programmer untuk merancang tampilan dan fungsi aplikasi. Jadi, peluang karir sebagai programmer pun makin menjanjikan.
Faktanya, 13,5% perusahaan di seluruh dunia berniat merekrut 100 programmer di tahun 2021. Angka tersebut akan meningkat seiring dengan perkembangan teknologi di masa depan.
Nah, buat Anda yang berminat jadi programmer, tak usah ragu lagi untuk mulai mempelajari apa itu coding untuk pemula. Sebab akan ada banyak lowongan pekerjaan yang menanti Anda.
2. Peluang Penghasilan yang Tinggi
Jika Anda memutuskan untuk memulai karir sebagai programmer, Anda tak perlu khawatir soal prospek peningkatan penghasilan Anda. Kemungkinan besar, penghasilan Anda akan nanjak terus.
Menurut survei Salary Explorer, penghasilan rata-rata para programmer di Indonesia bisa mencapai Rp9 Juta hingga Rp15 Juta per bulan lho. Jumlah itu sudah termasuk ongkos transport dan benefit lainnya.
Tak hanya itu saja. Semakin lama masa kerja Anda, tentu skill dan pengalaman Anda sebagai programmer makin bertambah, kan? Nah, pertambahan skill ini akan sebanding dengan kenaikan penghasilan Anda.
Berdasar survei Salary Explorer, para programmer di Indonesia yang bekerja lebih dari 2 tahun mengalami kenaikan penghasilan rata-rata sebesar 32%. Sedangkan mereka yang bekerja lebih dari 5 tahun kenaikan penghasilannya mencapai 36%.
3. Bisa Bekerja dari Mana Saja sebagai Digital Nomad
Ada yang bilang kerja sebagai programmer itu meskipun penghasilannya besar, tapi penuh tekanan. Eits, jangan khawatir dulu, tekanan itu mungkin takkan terasa lagi karena Anda punya peluang jadi digital nomad. Kok bisa?
Sebab, makin banyak perusahaan yang menawarkan opsi kerja remote pada mereka. Hanya bermodalkan komputer dan koneksi internet saja, Anda bisa bekerja dari rumah, kafe, atau sambil travelling.
Buktinya, berdasar riset Digital Ocean, 86% programmer di perusahaan IT seluruh dunia sudah diizinkan untuk bekerja remote.
Lalu, apa untungnya jika Anda bisa bekerja di mana saja? Anda bisa memilih tempat yang nyaman dan jadwal kerja yang fleksibel. Hal ini dapat membantu Anda meningkatkan produktivitas kerja lho.
Faktanya, orang yang bisa memilih tempat kerja secara bebas 35% lebih produktif daripada orang yang bekerja kantoran. Menarik, kan?
Setelah menyimak manfaat belajar coding, Anda mungkin makin tertarik menjajal profesi programmer. Namun sebelum mencobanya, Anda perlu mempelajari jenis-jenis bahasa pemrograman. Apa saja? Simak pembahasan selanjutnya.
No comments:
Post a Comment