Thursday 24 March 2022

wisata pulau jawa terbaik

wisata pulau jawa terbaik Indonesia memanglah populer dengan kekayaan rekreasi serta pesona alamnya yang sungguh molek. lebih lagi hal rekreasi laut, pesisir laut yang buat terpesona, kita seluruh seia sekata jika Indonesia bagian timur kayak Bali, Nusa Tenggara Barat, serta Nusa Tenggara Timur sampai Papua ialah juaranya. tapi nyatanya tidak menyerah dari Indonesia bagian timur, di Pulau Jawa jua mempunyai rekreasi laut yang unik. buat kalian yang bermukim di Pulau Jawa, ini yakni pengganti rekreasi yang menarik serta pertimbangan bujet akibat tidak harus jauh-jauh. Penasaran di mana saja tempat rekreasinya? 1. Kepulauan Seribunda (DKI Jakarta) Jakarta tidak cuma populer selaku ibu kota negeri serta kota kota besar yang populer dengan kontaminasi serta kemacetan, tetapi nyatanya jua memiliki tempat healing berupa rekreasi laut yang memesona. dekat 45 kilometer di bagian utara kota, kalian dapat tinjau Kepulauan Seribu yang mempunyai separuh pulau yang jadi kesukaan buat didatangi para turis, kayak Pulau Tidung, Pulau Pramuka, Pulau belukar Daun, Pulau Bira, Pulau tujuan, serta Pulau Pari. 2. mengateki Labak (Sumenep, Madura, Jawa Timur) kendati-pun namanya serupa dengan pulau-pulau di NTT serta NTB, tetapi mengateki Labak nyatanya terdapat di Pulau Madura, yakni Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. guna mengarah ke mengateki Labak dibutuhkan saat 2 jam menyebrang dari Sumenep dengan menyeberang perahu. kendati-pun tidak seperti itu besar, tetapi lautan yang mengelilinginya benarlah molek. kalian hendak disambut dengan pesona dasar laut serta lanskap perairan yang memesona. Lautnya yang biru serta bening dan juga paparan pasir putih pesisir laut buat terpesona siapa saja yang hadir. 3. Pulau Bawean (Gresik, Jawa Timur) tidak hanya mengateki Labak, di Jawa Timur jua tampak Pulau Bawean yang mempunyai pesona laut yang tidak menyerah moleknya. Pulau ini terdapat dekat 120 kilometer dari utara kota Gresik. ulasan alam lebih-lebih lautannya sungguh indah, dapat membuat kamu demen berlama-lama di sana. Di dekat Pulau Bawean ada Pulau mengateki serta Pulau Noko Selayar yang sama-sama indahnya. tidak hanya pesona lautnya, di Pulau Bawean jua ada binatang khas yakni Rusa Bawean. 4. Karimunjawa (Jepara, Jawa Tengah) Bukan, bukan, ini bukan kategori mobil yang kecil itu, namun Karimunjawa yakni salah satu tumpukan kepulauan yang terdapat di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. terdapat di 83 kilometer dari utara kota Jepara, pulau Karimunjawa masyhur hendak keelokan lautnya, malahan kalian hendak selalu mendeteksi wisatawan dari luar negeri jua di sana. kalian dapat tinjau tepi laut penutup Gelam, tepi laut Barakuda, Pulau mungil, Pulau rusa Besar, serta tengah banyak lagi. kegiatan yang dapat kalian lakukan mulai dari diving, snorkeling, camping, sampai memandang pemijahan hiu. Pesona alam tanah air kita memanglah buat heran serta diakui bumi, lebih-lebih rekreasi lautnya. buat kalian yang bermukim di Pulau Jawa serta belum senggang menikmati indahnya pesona laut Indonesia bagian timur, 4 Tempat rekreasi laut di atas dapat sebagai pengganti wisata yang dapat kalian coba. sedia lepas landas?

Monday 7 February 2022

ckck

apa itu seo dan jasa backlink Jika Anda masih bertanya apa itu SEO, maka kami akan menjelaskannya kepada anda. SEO berasal dari singkatan Search Engine Optimization, banyak perusahaan memanfaatkan metode ini bagi kepentingan website perusahaannya tentu nya menggunakan Jasa backlink, yang nantinya dapat bermanfaat bagi bisnis mereka. jasa backlink

ckck

apa itu seo dan jasa backlink Jika Anda masih bertanya apa itu SEO, maka kami akan menjelaskannya kepada anda. SEO berasal dari singkatan Search Engine Optimization, banyak perusahaan memanfaatkan metode ini bagi kepentingan website perusahaannya tentu nya menggunakan Jasa backlink, yang nantinya dapat bermanfaat bagi bisnis mereka. jasa backlink

Wednesday 22 September 2021

Database Project Terbaik yang Wajib Anda Coba!

 

Database menjadi hal yang cukup penting dalam pengelolaan project Anda. Akan tetapi, memilih database terbaik sering kali jadi pekerjaan yang tak mudah. 

Anda mungkin langsung terpikir untuk menggunakan database populer saja. Namun, Anda perlu memastikan dulu apakah database itu sesuai dengan jenis data yang Anda gunakan. Selain itu, fitur-fiturnya juga harus memenuhi kebutuhan project Anda, kan? 

Nah, di artikel ini, kami akan memberikan rekomendasi database project terbaik yang bisa Anda coba. Apa saja? Yuk, langsung simak pembahasannya.

Apa itu Database?

Database adalah kumpulan data terstruktur dan tidak terstruktur yang disimpan secara sistematis dalam suatu komputer.  Misalnya, data berupa tabel, baris, objek, query dan kode pemrograman. 

Adanya database yang baik merupakan salah satu syarat agar project Anda berjalan lancar. Misalnya, project pengembangan website, aplikasi dan lainnya. 

Selain itu, Anda perlu mengelola database project dengan efektif dan efisien. Salah satu caranya dengan menggunakan aplikasi database atau sistem manajemen database (DBMS).

DBMS dapat membantu Anda untuk menginput dan mengupdate database project atau melakukan pemanggilan query secara lebih cepat. 

Ada banyak contoh aplikasi database project populer yang bisa Anda gunakan. Namun, aplikasi database seperti apa yang Anda butuhkan untuk project Anda?

Rekomendasi Database Project Terbaik

Inilah rekomendasi database project terbaik yang bisa Anda coba:

1. Oracle

database project populer oracle logo

Oracle merupakan aplikasi database relasional yang populer. Salah satu alasannya, database ini memiliki performa tinggi. Oracle mampu menjaga kecepatan pemrosesan data meskipun ada peningkatan workload.

Selain itu, Oracle bersifat multi user sehingga bisa diakses bersama dengan user lain. Menariknya, ketika input data meningkat, umumnya kapasitas penyimpanan data akan menipis dan kecepatan pemrosesan data akan menurun. 

Namun itu tidak terjadi karena Oracle memiliki fitur Real Application Clustering. Fitur ini akan secara otomatis menambah kapasitas penyimpanan data dan kecepatan pemrosesan data sesuai dengan kebutuhan Anda.

Soal keamanan data, Anda tak perlu khawatir. Oracle memiliki fitur User Manager untuk menentukan hak akses user berdasar data tertentu. Selain itu, Oracle juga dilengkapi dengan enkripsi password untuk menjaga agar hanya user yang memiliki password yang bisa mengaksesnya.

Dengan fitur-fitur itu, tak heran kalau Oracle menjadi salah satu database populer untuk project pengembangan database perusahaan besar, seperti Mcafee dan Cisco.

Pun demikian, Anda juga bisa lho menggunakan Oracle untuk project yang Anda kerjakan sendiri.

Harga:

Standard – 350 USD

Enterprise – 950 USD

Personal – 460 USD

2. MySQL

database project terbaik mysql logo

MySQL merupakan database relasional yang dikembangkan oleh Oracle. Bedanya, database ini memiliki versi yang bisa digunakan secara gratis karena bersifat open source.

Sebenarnya, MySQL tidak membutuhkan spesifikasi perangkat yang cukup tinggi. Cukup dengan RAM 1 GB, Anda sudah bisa menggunakannya untuk database Anda.

Nah, kalau Anda ingin menggunakannya dengan banyak user, tentu kapasitas penyimpanan data perlu diperhitungkan agar bisa menangani input data yang semakin besar. Untungnya,  skalabilitas MySQL cukup baik di mana Anda bisa menambah kapasitas penyimpanan hingga ukuran 1 TB.

Anda juga tak perlu cemas jika project Anda menggunakan berbagai macam bahasa pemrograman. Sebab, MySQL mendukung bahasa pemrograman C, C++, Java, Perl, PHP, Python, dan Tcl, Haskel dan Eiffel.

Kecepatan MySQL juga tak perlu Anda ragukan. Terutama, dengan adanya fitur query cache yang akan menyimpan semua query pada cache. Tujuannya, saat Anda memanggil query yang sama, server tidak perlu memproses ulang query Anda ke database. 

Kecepatan aplikasi database ini juga diimbangi dengan sistem keamanannya yang berlapis. Pertama, Anda bisa menggunakan enkripsi password untuk user. Kedua, Anda bisa mengatur akses user berdasar jenis database, asal host, tabel dan juga kolom.

3. Microsoft SQL Server

microsoft my sql server

Project Anda membutuhkan database dengan performa stabil saat memproses data berukuran besar? Microsoft SQL Server mungkin bisa jadi solusinya. 

Dengan fitur memory optimized tempDB metadata, Anda tak perlu khawatir kecepatan pengelolaan database berkurang karena adanya workload tinggi. Fitur ini akan memindahkan tabel data yang sering Anda gunakan ke dalam tabel optimasi memori. Jadi, loading proses data dapat diminimalisir.

Anda berencana menambah kapasitas data project beberapa waktu ke depan? Jangan khawatir, database ini memiliki skalabilitas yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan kapasitas penyimpanan, bahkan bisa hingga ratusan terabyte. Syaratnya, dengan migrasi ke cloud Microsoft Azure.

Microsoft SQL Server merupakan salah satu database terbaik untuk project yang banyak mengelola data sensitif. Database ini memiliki fitur Data Discovery Classification yang dapat mengelompokkan data publik, privat dan umum. Dengan begitu, Anda bisa merancang sistem keamanan berdasar tingkat sensitivitas data. 

Bisa dikatakan MySQL cocok untuk project database perusahaan besar yang berkepentingan melindungi data konsumennya.  

Oh ya, database ini juga telah mendukung bahasa pemrograman seperti Java, PHP, C++, Python, Ruby, Visual Basic, Delphi, Go dan R.

Harga:

Standard – 1.418 USD per tahun

Enterprise – 5.434 USD per tahun

4. PostgreSQL

postgresql logo

PostgreSQL merupakan database non relasional yang reputasinya cukup baik. Sebab meskipun bersifat open source, database ini memiliki banyak keunggulan fitur.

Pertama, database ini memiliki kecepatan yang baik ketika digunakan dalam kondisi workload tinggi. Hal ini berkat dukungan  fitur Table Partitioning yang memecah tabel data berukuran besar menjadi beberapa baris. Selanjutnya, data akan dibaca dengan scanning sehingga pemrosesan data lebih cepat.

Kedua, database ini juga memiliki fitur Multi Version Concurrency Control (MVCC) untuk menjaga konsistensi data. Jadi, ketika Anda sedang mengembangkan data, user lain akan tetap melihat data sebelumnya. User lain akan melihat data baru setelah update data selesai.

POstgreSQL adalah database yang cukup populer bagi para developer yang memiliki project dengan banyak pengembangan data. Misalnya, project pengembangan website atau aplikasi yang dikerjakan oleh banyak developer sekaligus. 

Dari sisi keamanan, PostgreSQL memiliki fitur role management yang memastikan tiap user hanya memiliki akses ke database yang menjadi tugasnya. 

Selain itu, database ini dilengkapi fitur user management database yang berlapis. Pertama, Anda hanya bisa mengizinkan akses local host via local unix socket. Akses ilegal akan diblokir menggunakan username.

Kedua, Jika ingin memberi akses pada user dengan non local host, Anda bisa menggunakan opsi -i. Jika Anda menemukan akses ilegal, pemblokiran dilakukan dengan IP Address.

Semua kelebihan di atas masih ditambah dengan kemudahan untuk menggunakannya secara gratis karena bersifat open source. Plus, adanya dukungan ke bahasa pemrograman yang familiar seperti Python, Java, C#, C/C+, Ruby, JavaScript (Node.js), Perl, Go, dan Tcl. 

Inilah Perbedaan Java dan JavaScript yang Perlu Anda Tahu

 

Anda tentu sudah tidak asing dengan bahasa pemrograman Java dan JavaScript. Nah, meskipun namanya mirip, ada perbedaan Java dan JavaScript yang mungkin belum Anda ketahui. 

Apa sajakah itu? Di artikel berikut, kami akan membahas perbedaan pemrograman Java dan JavaScript dengan lengkap. Jadi, mari simak artikel ini lebih lanjut!

Apa itu Java?

Java merupakan bahasa pemrograman yang dibuat untuk mengembangkan aplikasi di berbagai platform, seperti mobile, desktop, hingga website. 

Tak kurang dari 12 juta developer di seluruh dunia telah mengembangkan project dengan bahasa pemrograman ini, terutama untuk aplikasi mobile seperti Twitter.

Pun demikian, performa Java untuk membangun website juga tak perlu diragukan. Bahasa pemrograman ini lebih banyak digunakan untuk pengembangan website yang berkaitan dengan server (backend). Alasannya, membuat tampilan website dengan Java dirasa masih cukup rumit.

Beberapa contoh website besar di dunia yang menggunakan Java adalah  LinkedIn, Yahoo, dan Amazon. 

Perbedaan Java dan JavaScript

Ada cukup banyak perbedaan Java dengan JavaScript. Itu karena kedua bahasa ini memang bekerja di bidang yang sedikit berbeda. Berikut perbedaannya:

1. Penggunaan

Ini merupakan salah satu perbedaan Java dan JavaScript yang paling mencolok. Biasanya, Java digunakan untuk mengembangkan aplikasi mobile. Itu karena ada banyak fitur pada Java yang sangat cocok pada aplikasi mobile.

Sedangkan JavaScript itu digunakan untuk mengembangkan aplikasi website. Awalnya, JavaScript hanya berfungsi untuk frontend website. Namun, sekarang JavaScript bisa untuk membuat backend website.

2. Kompilasi

Inilah poin penting perbedaan Java dan JavaScript. Java adalah bahasa pemrograman yang bersifat compiled. Artinya, hasil programnya dapat diketahui saat masa kompilasi. 

Selain itu ciri dari sebuah compiled language adalah perubahan yang dilakukan kadang membutuhkan proses layaknya membangun aplikasi dari awal. 

Beda halnya dengan JavaScript yang merupakan bahasa script. Jadi, hasil dari pemrograman dapat diketahui saat runtime. Dengan demikian, tidak dibutuhkan compiler untuk dapat mengeksekusi kode program JavaScript. 

Inilah yang membuat aplikasi yang dibuat dengan JavaScript lebih dinamis.

3. Proses Eksekusi

Perbedaan pemrograman Java dan JavaScript dari sisi kompilasi berpengaruh pada proses eksekusi yang dilakukan. 

Pada Java, kode program akan dieksekusi menggunakan Java Virtual Machine baru dapat terlihat hasilnya. 

Sedangkan pada JavaScript, hasil sudah dapat dilihat hanya menggunakan web browser. Menariknya, hampir semua web browser sudah dapat digunakan untuk melakukan pengecekan tersebut.

4. Aturan Penulisan

Aturan penulisan antara Java dan JavaScript juga berbeda. JavaScript cenderung lebih sederhana dibandingkan Java sehingga lebih cocok dipelajari terlebih dahulu oleh pemula.

Pun demikian, Java wajib dikuasai dengan baik meskipun aturan penulisannya cukup rumit jika Anda ingin menguasai tentang OOP lebih dalam. 

5. Skalabilitas

Poin ini mungkin tidak terlalu terlihat apabila aplikasi yang dikembangkan masih dalam skala yang kecil. Namun, jika aplikasi ingin dikembangkan lebih jauh, faktor skalabilitas perlu dipertimbangkan.

Dalam hal skalabilitas, Java lebih unggul. Bahasa pemrograman tersebut dapat melakukan berbagai pekerjaan yang berbeda di memori yang sama. Hal itu dikenal dengan istilah multi thread

Sedangkan, JavaScript yang hanya bisa menjalankan tugas di satu memori atau single thread sehingga untuk dapat melakukan scale up sebuah project tentu kurang ideal. 

Kesimpulan

Meskipun sekilas namanya mirip ternyata perbedaan Java dan JavaScript cukup banyak juga, ya? Informasi ini tentu bisa menjadi sebagai bekal Anda untuk dapat mengembangan aplikasi dan website dengan baik.

Di artikel ini, kami sudah menjelaskan bahwa Java merupakan bahasa pemrograman yang lebih banyak digunakan untuk membangun aplikasi mobile. Sedangkan JavaScript cukup mumpuni untuk membangun website yang interaktif. 

Jadi, manakah bahasa pemrograman yang ingin Anda pelajari atau digunakan untuk project terbaru Anda? Semua tergantung dengan kebutuhan pengembangan yang akan dilakukan. 

SCSS: Pengertian, Cara Kerja, dan Fitur-Fiturnya

 

CSS merupakan styling language penting dalam pengembangan tampilan website. Sayangnya, aturan penulisan CSS dianggap kurang efisien. Tak heran kini banyak developer yang menggunakan SCSS agar pekerjaan mereka lebih cepat dan mudah.

Apa itu SCSS? Di artikel ini, kami akan membahas lengkap tentang SCSS, mulai dari pengertian, fitur dan cara kerjanya. Yuk, langsung simak penjelasannya!

Apa itu SCSS?

SCSS atau Sassy CSS adalah sintaks terbaru dari SASS (Syntactically Awesome Style Sheets). SASS sendiri adalah preprocessor CSS, yaitu sebuah program untuk mengolah data menggunakan syntax tertentu dengan output CSS.

SCSS banyak digunakan karena memiliki aturan penulisan yang lebih ramah bagi developer. Selain itu, banyak fitur yang ditawarkan agar coding jadi lebih efisien. Jadi, Anda tak perlu berulang kali menulis kode yang sama seperti ketika coding dengan CSS. 

Lalu, bagaimana cara kerja SCSS sebagai preprocessor?

Pertama-tama Anda melakukan coding dengan syntax SCSS, lalu menyimpan file tersebut dengan ekstensi .scss. Nah, karena file .scss tidak dapat dibaca oleh browser, maka akan ada proses kompilasi (preprocessing) agar menjadi sebuah file CSS. 

cara kerja scss

Apa Saja Fitur-Fitur SCSS?

Berikut ini adalah beberapa fitur SCSS yang membuat pekerjaan coding Anda lebih mudah:

1. Nesting

Nesting adalah fitur yang membantu Anda mengurangi frekuensi penulisan selektor dengan cara mengelompokkannya dalam satu kelas yang sama.

Ketika Anda menggunakan CSS untuk  merancang navigasi bar sebuah website, inilah  contoh kode yang akan digunakan:

nav {
  background-color:#333;
  padding:1em;
}
nav ul {
  margin:0;
  padding:0;
  list-style:none;
}
nav ul li {
  display:inline-block;

Dalam contoh itu, Anda perlu menuliskan nav dalam setiap tag. Sebab, tag adalah parent dari setiap kelas. 

Ketika menggunakan SCSS dengan fitur nesting, Anda cukup menggunakan kode nav untuk setiap kelas sebagai berikut: 

nav {
  background-color:#333;
  padding:1em;
  ul {
    margin:0;
    padding:0;
    list-style:none;
    li {
      display:inline-block;
    }
  }
}

Dengan demikian, pekerjaan coding bisa dilakukan lebih cepat, bukan?

2. Variables

Variabel merupakan fitur untuk menyimpan rules yang sering Anda gunakan. Jadi, ketika Anda ingin mengubah rules di banyak elemen, Anda tidak perlu mengubah rules satu-persatu. Cukup dengan sekali perubahan saja.  

Contohnya, Anda memiliki 20 variabel dengan nama boks. Variabel itu mewakili warna background yang berbeda tapi  memiliki ukuran yang sama. 

Jika Anda menuliskannya dalam CSS, contoh kode yang digunakan adalah seperti ini: 

.box-1 {
  width: 100px;
  height: 100px;
  background: red;
}
.box-2 {
  width: 100px;
  height: 100px;
  background: yellow;
}

.box-20 {
  width: 100px;
  height: 100px;
  background: blue;
}

Masalah yang muncul adalah jika suatu hari klien Anda ingin mengubah ukuran semua elemen menjadi lebih besar. Tentu Anda perlu mengganti kode ukuran width dan height satu persatu, hal ini tentu akan merepotkan Anda.

Nah, dengan SCSS, Anda bisa menyimpan rules width dan height sebagai sebuah  variabel. Contohnya seperti ini:

$box-width: 100px;
$box-height: 100px;

Nantinya jika Anda ingin merubah ukuran semua elemen box, cukup dengan menentukan ukuran variable width dan height sesuai keinginan, seperti contoh ini: 

$box-width: 200px;     // changed from 100px to 200px
$box-height: 200px;    // that’s all!
.box-1 {
  width: $box-width;  // using variables now instead of pixels
  height: $box-height;
  background: red;
}
.box-2 {
  width: $box-width;
  height: $box-height;
  background: yellow;
}

.box-20 {
  width: $box-width;
  height: $box-height;
  background: blue;
}

3. Mixins

Mixins adalah fitur untuk mengelompokkan rules yang sering Anda gunakan dengan nama tertentu. Jadi, ketika membutuhkan kombinasi rules tersebut, Anda cukup mengetikkan nama mixin-nya.

Fitur ini terutama diperlukan jika Anda sering menggunakan jenis dan ukuran font tertentu untuk keperluan branding. 

Bagaimana penerapannya?

Misalnya, Anda memiliki font rules Arial, Helvetica, dan Sans Serif dengan ukuran 16 px. Anda bisa membuat mixin dan menamainya my-font dengan mengetikkan command @mixin seperti ini:

@mixin my-font {
font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;
font-size: 16px;
font-style: italic;
}

Ketika Anda membutuhkan kombinasi rules tersebut, Anda cukup menggunakan @include seperti ini:

p {
@include my-font;
}

4. Imports

Imports adalah fitur untuk memecah file CSS yang berukuran besar dengan cara mengurangi baris kode di file CSS. Hasil pecahannya berupa file Sass yang lebih kecil. Tujuannya agar kode CSS Anda lebih mudah dan cepat dibaca oleh compiler. 

Begini contoh penulisan sintaksnya:

// file Sass utama Anda
@import ‘file’;
@import ‘File lain’;
.class {
// kode Anda
}

5. Extend

Extend adalah fitur yang digunakan untuk mewariskan kode salah satu selektor kepada selektor lain. Sehingga, Anda tidak perlu mengulang penulisan kode jika beberapa selektor memiliki properti yang sama. 

Misalnya, Anda memiliki kode CSS seperti ini: 

.contact {
  color: #333;
  border: 1px solid #bbb;
  box-shadow: 1px 1px 0 #ddd;
  margin: 0 0 10px;
  padding: 15px;
}

.maps {
  background-color: yellow;
  color: #333;
  border: 1px solid #bbb;
  box-shadow: 1px 1px 0 #ddd;
  margin: 0 0 10px;
  padding: 15px;
}

.body {
  background-color: orange;
  color: #333;
  border: 1px solid #bbb;
  box-shadow: 1px 1px 0 #ddd;
  margin: 0 0 10px;
  padding: 15px;
}

Nah, seperti yang Anda lihat, .contact.maps, dan .body memiliki properti yang sama. Jika selektor yang Anda tulis semakin banyak, akan perlu waktu mengerjakannya dan coding menjadi lebih kompleks. Dengan memanfaatkan fitur extend, Anda bisa merampingkan kode menjadi seperti ini:

.website {
  color: #333;
  border: 1px solid #bbb;
  box-shadow: 1px 1px 0 #ddd;
  margin: 0 0 10px;
  padding: 15px;
}

.contact {
  @extend .meal-box;
}

.maps {
  @extend .meal-box;
  background-color: yellow;
}

.body {
  @extend .meal-box;
  background-color: orange;
}

6. Operator

Operator adalah fitur yang membantu Anda melakukan perhitungan matematis. Misalnya, menghitung width pada kolom di sebuah kelas. Berikut ini adalah contoh penggunaannya:

$columnCount: 12;
@for $i from 1 through $columnCount
{
    .column-#{$i}
    {
        float: left;
        width: percentage($i/$column-count);
    }
}

7. Conditional

Conditional adalah fitur yang mengeksekusi kode CSS hanya jika suatu kondisi terpenuhi. Fitur ini ditulis dengan @if

Misalnya, Anda ingin memberi warna biru jika angka yang muncul di bawah 5. Begini contoh penggunaannya:

$test: 3;
p {
@if $test < 5 {
color: blue;
  }
}

Karena kondisinya benar, yaitu 3 lebih kecil daripada 5, maka angka akan berwarna biru. Begini output CSS nya:

p {
color : blue;
}

Anda bisa menambahkan lebih banyak kondisi lagi, contohnya seperti ini:

$test: 3;
p {
@if $test < 5 {
  color: blue;
  @if $test == 3 {
    text-color: white;
    }
  }
}

Kemudian eksekusi kode CSS nya akan menjadi seperti ini:

p {
color : blue; text-color: white;
}

Kondisi @if diikuti dengan @else if dan @else. Else if hanya akan mengeksekusi kondisi yang benar dan mengabaikan kondisi yang salah. Contohnya seperti ini:

$test: 3;
p {
  @if $test > 3 {
      text-color: red;
} @else if $test < 3 {
      text-color: blue;
} @else if $test == 3 {
      text-color: white;
  }
}

Maka, kode CSS nya seperti ini:

p {
text-color: white;
}

Sedangkan, @else akan dieksekusi jika kondisi @ if salah. Contohnya seperti ini:

$test: 12;
p {
  @if $test < 3 {
    text-color: red;
} @else if $test == 3 {
    text-color: blue;
} @else {
    text-color: white;
  }
}

8. Loops

Loops adalah fitur yang digunakan untuk mengeksekusi kode berulang kali. Loops terdiri dari @while dan @for.

@while digunakan untuk mengeksekusi kode berulang dengan suatu kondisi yang sama. Begini contoh penggunaannya:

$p: 3;
@while $p < 5 {
.item-#{$p} {
color: red; $p : $p + 1;
  }
}

Output kode CSS nya seperti ini:

.item-3 {
color: red;
}
.item-4 {
color: red;
}

@for digunakan untuk mengeksekusi kode dengan jumlah yang spesifik. Misalnya, mengeksekusi kode sebanyak 10 kali. Berikut contoh penggunaannya:

@for $i from 1 through 5 {
    .list-#{$i} {
      width: 2px * $i;
  }
}

Instalasi SASS 

Untuk menggunakan SCSS, Anda tentu perlu menginstall SASS.

Ada dua cara untuk menginstall SASS, yaitu dengan menggunakan aplikasi scout atau command prompt / cmd. Dalam tutorial ini, kami menggunakan cmd

Bagi Anda yang menggunakan windows, Anda perlu menginstall Ruby  terlebih dahulu. Bagi Anda yang menggunakan Mac, cukup buka terminal.

ruby sass

Pada Windows, klik Start Command Prompt with Ruby. 

start cmd

Setelah cmd terbuka, ketikkan gem install sassProses ini membutuhkan koneksi internet.

gem install sass

Jika instalasi sudah selesai, akan muncul tampilan seperti ini:

start scss

Untuk memastikan apakah SASS Anda sudah terinstall, silakan ketikkan sass -v pada cmd atau terminal Anda. Kemudian klik Enter.

tes sass sebelum menggunakan scss

Jika muncul informasi versi Ruby Sass, berarti instalasi SASS berhasil. Dengan begitu, Anda bisa menulis kode SCSS di aplikasi SASS tersebut. 

SCSS vs SASS

SCSS merupakan sintaks terbaru SASS yang dikenalkan mulai versi 3. Sebelumnya, sintaks yang digunakan adalah Sass. Meskipun sama-sama berfungsi sebagai preprocessor CSS, keduanya memiliki berbagai perbedaan, terutama dalam penulisannya.  

SCSS

$ukuran : 20px;
$warna : green;


h1{
background : $bg-color;
color :$warna;
}
p{
background:$bg-color;
font-size: $ukuran;
color:$warna;
}

SASS

$warna:green
$ukuran:20px


h1 
  background : $bg-color
 
 
p
  background : $bg-color
  color : $warna
  font-size : $ukuran

Seperti terlihat pada contoh di atas,  SCSS menggunakan semikolon dan kurung kurawal, sedangkan SASS tidak menggunakannya.

Jadi, bagi Anda yang familiar dengan CSS, akan lebih mudah mempelajari SCSS  karena penulisan sintaksnya lebih mirip dengan CSS. 

Selain itu, meskipun sintaks SASS lebih mudah dan singkat, tapi SCSS lebih ekspresif karena bisa menggunakan berbagai fitur seperti mixins dan extend. 

Sintaks SASS butuh lebih banyak pengembangan agar sesuai dengan project CSS Anda. Sedangkan, SCSS lebih kompatibel dengan project CSS. 

Berikut ini kami tampilkan rangkuman perbedaan sintaks SCSS vs SASS: 

SCSSSASS
Sintaks DasarMenggunakan kurung kurawa dan semikolonTidak menggunakan kurung kurawa dan semikolon
PenggunaanTidak perlu pengembangan sintaks dasarPerlu pengembangan sintaks dasar
Integrasi Mudah diintegrasikan dengan project CSS. Anda cukup menambahkan kode fitur untuk mengembangkan project.Sulit diintegrasikan dengan project CSS. Sebab, Anda harus menulis ulang kode CSS untuk mengembangkan project.
Rules SCSS memiliki aturan yang lebih rumit untuk merampingkan kode CSS. Sebab, Anda perlu menggunakan beberapa jenis anotasi.SASS memiliki aturan lebih sederhana untuk merampingkan kode CSS. Anda hanya perlu mengawali penulisan kode dengan variabel dollar ($)

Yuk Belajar SCSS!

Setelah menyimak artikel ini, Anda sudah memahami apa itu SCSS, kan? SCSS adalah sintaks terbaru dari Sass yang merupakan preprocessor dari CSS. Dengan SCSS, Anda bisa menulis kode CSS dengan lebih cepat berkat fitur-fitur yang dimilikinya. 

Kami sudah menjelaskan berbagai fitur SCSS di atas, sebagai berikut:

  1. Nesting – mengurangi penulisan selektor.
  2. Variabel – memudahkan perubahan rules.
  3. Mixins – menghindari pengulangan kode rules.
  4. Imports – memecah file CSS agar lebih mudah dan cepat dibaca compiler.
  5. Extend – mewariskan kode salah satu selektor kepada selektor lain dengan properti sama.
  6. Operator – menghitung secara matematis.
  7. Conditional – mengeksekusi kode CSS berdasar kondisi tertentu.
  8. Loops – mengeksekusi kode CSS berulang dengan kondisi yang sama. 

Untuk menggunakan SCSS, Anda perlu melakukan instalasi SASS menggunakan langkah yang sudah kami jelaskan di atas. Jangan lupa untuk menyimpan pekerjaan Anda dalam file .scss, ya!


Apa itu Kubernetes? Pengertian, Fungsi dan Cara Kerjanya

 

Anda tentu ingin project aplikasi atau website yang dikerjakan dapat berjalan dengan baik. Namun, kalau aplikasinya menjadi semakin besar, bagaimana membuatnya tetap ringkas dan cepat? Kubernetes bisa jadi solusinya.

Apa itu Kubernetes? Di artikel ini kami akan membahasnya secara lengkap mulai dari pengertian, fitur, dan cara kerjanya. Yuk langsung simak!

Apa itu Kubernetes?

Kubernetes adalah platform open source untuk mengelola kumpulan kontainer dalam suatu cluster server. Platform ini pertama kali dikembangkan oleh Google dan kini dikelola oleh Cloud Native Computing Foundation (CNCF) sebagai platform manajemen kontainer yang cukup populer.

Kontainer sendiri adalah environment dengan sumber daya, CPU, dan sistem file untuk satu aplikasi. Jadi, aplikasi tersebut akan memiliki sumber daya sendiri. Keuntungannya, aplikasi jadi tidak mudah mengalami downtime.

ilustrasi kubernetes

Kubernetes memiliki kemampuan untuk melakukan penjadwalan aplikasi, load balancing server dan peningkatan kapasitas kontainer secara otomatis. 

Tak heran, Kubernetes kini banyak digunakan untuk membangun microservices, yaitu aplikasi kecil yang menjadi pengembangan dari aplikasi besar dan saling terhubung satu sama lain. 

Dengan menggunakan Kubernetes, proses pengembangan aplikasi jadi lebih cepat karena proses scale up aplikasi tidak dibuat sekaligus seperti pada pendekatan monolith.

Beberapa perusahaan yang menggunakan microservices pada produk mereka di antaranya adalah Netflix, Amazon dan Apple. Inilah yang membuat Kubernetes menjadi semakin populer berkat kebutuhan penggunaan pada aplikasi modern.

Lalu, apa saja komponen di dalam Kubernetes?

Komponen Kubernetes

Berikut ini adalah komponen-komponen dalam Kubernetes:

Cluster 

Cluster adalah suatu kelompok berisi server fisik atau VPS untuk menjalankan Kubernetes. Ada dua jenis server yang dibutuhkan, yaitu master node dan worker node

cluster kubernetes
  1. Master Node

Master node adalah server utama yang mengatur semua operasi cluster menggunakan tiga komponen, yaitu kube-apiserver, kube-controller-manager, kube-scheduler dan etcd.

Di bawah ini adalah penjelasan fungsinya:

  • kube-apiserver: validasi dan konfigurasi data untuk objek API, yaitu pod, services, volume, dan lainnya.
  • kube- controller-manager: melakukan monitor cluster agar sesuai dengan konfigurasi data objek di dalam node.  
  • kube-scheduler: menambah objek baru ke node. Misalnya, menginstall pod ke node tertentu.
  • Etcd: ruang penyimpanan key value konfigurasi data cluster.
  1. Worker Node

Worker node adalah semua server non master yang berfungsi untuk menjalankan dua komponen, yaitu kubelet dan kube-proxy. Begini penjelasan fungsi komponennya:

  • Kubelet: komponen untuk memastikan kontainer beroperasi di dalam objek Pod.
  • Kube-proxy: memelihara network rules dan meneruskan koneksi ke suatu host.
  • Docker image: file dari aplikasi Docker yang berfungsi untuk membuat kontainer. 

Object

Di dalam sebuah cluster, terdapat berbagai object, yaitu entitas yang merepresentasikan kondisi dari suatu cluster. Ada berbagai object yang ada pada sebuah cluster Kubernetes, yaitu:

  1. Pod

Pod merupakan objek terkecil di dalam cluster kubernetes yang terletak di dalam node. Fungsinya untuk menjalankan docker images yang membentuk sebuah kontainer. 

node di dalam cluster
  1. Service

Service adalah objek yang digunakan untuk mengarahkan request atau traffic ke beberapa Pod menggunakan IP address.  Tujuannya agar Pod bisa diakses dari luar. 

bagaimana service kubernetes bekerja
  1.  Volume

Volume adalah objek yang berfungsi untuk penyimpanan data suatu kontainer. Letaknya di luar kontainer. Misalnya, awsElasticBlockStore, azureDisk, azureFile, cephfs, cinder, configMap.

Pada gambar di bawah ini, volume adalah /mnt/data sedangkan 192.168.0.1 adalah servicenya.

volume kubernetes
  1. Namespace

Namespace adalah objek untuk memisahkan resource atau environment cluster. Dengan namespace, Anda dapat memisahkan tiap cluster project supaya tidak saling terganggu satu sama lain.

Cara Kerja Kubernetes

Setelah mengetahui tentang komponen-komponen Kubernetes beserta fungsinya, kami akan menjelaskan cara kerja Kubernetes yang sering disebut sebagai platform untuk container orchestration.

Nah, bayangkan Anda sedang menonton sebuah orkestra dengan banyak musisi memegang alat musik berbeda masing-masing. Setiap musisi tersebut bisa diibaratkan sebagai kontainer docker yang bekerja di dalam cluster Kubernetes. 

analogi kontainer kubernetes

Lalu, Anda juga akan melihat dirigen musik yang bertugas mengatur para musisi agar memainkan alat musik sesuai instruksi yang diberikan. Anda bisa membayangkan Kubernetes sebagai dirigen yang mengatur aplikasi-aplikasi Anda agar berjalan sesuai perintah.

analogi kondektur kubernetes

Layaknya seorang dirigen musik, Kubernetes juga mengatur aspek dari aplikasi Anda.  Mulai dari mengelola workloads dari semua kontainer seperti kapan gitar dimainkan atau drum mulai dipukul, hingga menambah skalabilitas kontainer seperti menentukan berapa pemain terompet yang membunyikan nada.

analogi skalabilitas kubernetes
analogi skalabilitas Kubernetes

Dirigen musik menggunakan panduan yang disepakati bersama dalam bentuk partitur layaknya Kubernetes yang memiliki file perintah untuk dijalankan di dalam sistem cluster Kubernetes. 

Di dalam cluster terdapat otak inti Kubernetes yang bernama control plane. Fungsinya untuk mengekspos API Server yang menangani request internal dan eksternal. Semua request untuk menjalankan cluster disimpan di dalam database etcd.

API Server

Layaknya otak dari si kondektur yang merancang sistem orkestra, control plane Kubernetes mengelola worker nodes yang berisi kumpulan node atau server. Setiap node memiliki kubelet, yaitu aplikasi yang berjalan untuk berkomunikasi dengan control plane. 

bagaimana API Server bekerja

Nah, node yang dikelola oleh worker node ini berisi banyak kontainer atau musisi. Anda bisa membayangkan node seperti kelompok musisi perkusi di satu sisi dan kelompok musisi terompet di bagian lain. 

Di dalam kontainer itulah terdapat aplikasi-aplikasi yang Anda jalankan ibarat alat musik yang dimainkan oleh para musisi di kelompok orkestra tersebut.

Lalu, apa sih sebenarnya keunggulan Kubernetes sehingga menjadi platform yang demikian populer saat ini?


wisata pulau jawa terbaik

wisata pulau jawa terbaik Indonesia memanglah populer dengan kekayaan rekreasi serta pesona alamnya yang sungguh molek. lebih lagi hal rekr...